POTENSI PENELITIAN TANAMAN DI LAHAN BASAH HUTAN RAWA GAMBUT
Rawa
gambut merupakan salahsatu lingkungan unik yang jamak kita temui di daerah
Kalimantan dan Sumatra. Rawa gambut di Indonesia sendiri diperkirakan memiliki
luas 13.5 – 26.5 juta hektare dari total 38 juta hektare di seluruh daerah
tropis dan dari 200 juta hektare dari perkiraan keseluruhan luas lahan gambut
di dunia. Hutan rawa gambut memiliki kandungan organik yang sangat tinggi
dibandingkan lingkungan lainnya, pH yang rendah, nilai KTK (Kapasitas Tukar
Kation) yang tinggi dan nilai KB (Kejenuhan Basa) yang rendah, hal ini
berakibat pada rendahnya kandungan unsur hara yang dimiliki (Puslitbang dan
Konservasi Alam Bogor, 2009). Sifat unik dari hutan rawa gambut ini akhirnya menciptakan
sebuah vegetasi yang khas dan sulit ditemukan di lingkungan lain. Keunikan
vegetasi ini tentunya akan memiliki
semacam daya tarik tersendiri dari para penguji untuk lebih menelisik potensi
dan keanekaragaman yang terdapat di HRG (Hutan Rawa Gambut).
Di
dalam lingkungan ini kita dapat menemukan berbagai jenis tanaman seperti
Jelutung rawa Dyera lowii, Ramin
Gonystylus bancanus, Kempas atau Bengeris Kompassia malaccensis, Punak
Tetramerista glabra, Perepat Combretocarpus rotundatus, Pulai rawa Alstonia
pneumatophora, Terentang Campnosperma spp., Bungur Lagerstroemia speciosa,
Nyatoh Palaquium spp, dll. Sebagian
besar dari tanaman ini belum banyak dikenal oleh masyarakat dan minim di
teliti, sehingga diperlukan penelitian lebih mendalam akan potensi pemanfaatan
dari tanaman tersebut. Berikut merupakan list dari tanaman yang masih minim
penelitian pemanfaatannya berdasarkan data dari jurnal Silvikultur oleh Iwan
Tricahyo Wibisono dkk.
Gambar : Tabel
Spesies Tumbuhan HRG
Sumber
: Silvikultur
Sekedar
dari admin. Berhubung admin adalah salahsatu mahasiswa yang menekuni bidang
penglolaan energi dan transformasinya admin memberi saran apabila pengunjung
hendak melakukan penelitian tentang briket atau ethanol, pengunjung bisa
mengambil bahan yang memiliki kandungan lignin yang tinggi sebagai komposisi
briket dan kandungan pati yang tinggi untuk komposisi ethanol. Kedua komposisi
tersebut akan berpengaruh besar terhadap kualita bahan bakar yang dihasilkan.
Selain itu, jika pengunjung adalah mahasiswa farmasi atau kedokteran anda dapat
mengambil salah satu jenis tumbuhan diatas untuk diteliti kandungannya karena
penelitian terhadap kandungan akan tumbuhan daerah HRG masih minim.
Semoga
dengan adanya artikel ini dapat lebih menggiatkan mahasiswa dan dosen yang
berkoridor di daerah Kalimantan dan Sumatra untuk lebih mendalami persoalan
mengenai permasalahan dan pemanfaatan lahan basah (Hutan Rawa Gambut).
Gambar
Sumber :
Puslitbang dan
Konservasi Lahan Bogor. 2009. Pengelolaan
Hutan Rawa
Gambut. PUSLITBANG dan Konservasi Lahan : Bogor
Wibisono T.I,
Labueni Siboro & INN Surya Diputra. -. Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan
di Hutan Rawa Gambut. Silvikultur : Wetlands
International-Indonesia Programme.
Komentar
Posting Komentar