FENOMENA INDONESIAN REPORTING COMMISSION (IReC), MUHAMMAD SALIM DAN KEGERAMAN GRUP SHITPOST INTERNASIONAL
Baru baru ini dunia maya dihebohkan oleh seorang admin Facebook grup. Muhammad Salim, seorang admin yang membuat grup Indonesian Report Commission (IReC) yang bertujuan untuk melaporkan berbagai penyalahgunaan grup di Facebook. Grup ini berisi sekitar 900an anggota yang aktif untuk saling bekerja sama melaporkan berbagai anomali postingan dari grup media sosial ini. Diantara alasan mereka melakukan pelaporan adalah postingan postingan yang berbau SARA dan pornografi.
Aksi report dari kelompok yang diprakarsai oleh Muhammad Salim ini berhasil mensuspend grup grup Shitpost International yang memiliki anggota tersebar di seluruh dunia. Diantara grup yang tersusspend adalah "Crossover Nobody Ask For", sebuah grup yang memiliki variasi postingan dan member yang cukup luas. Hal ini pun memancing ketakutan diantara admin admin grup besar Facebook Internasional lainnya.
Beberapa grup Internasional lainnya pun mulai mengubah status grup mereka dari "close" menjadi "secret" serta melarang member dari Indonesia untuk dapat bergabung dengan grup mereka. Akibatnya ternyata tidak hanya grup grup shitpost yang melakukan hal yang sama. Beberapa grup desain, komputer dan program pun mulai melakukan hal yang sama. Hal ini tentu mengganggu pekerjaan dari anggota grup tersebut yang tidak tahu apa apa. Bahkan beberapa netizen mengaku bisnis mereka terganggu akibat aksi larangan untuk IP Indonesia pada grup grup Facebook Internasional.
Akibat dari kejadian ini, admin dari IReC tersebut pun mendapat serangan dari netizen internasional dan netizen Indonesia sendiri. Muhammad Salim pun sempat dicari dan dihargai imbalan $1300 dolar Australia untuk dapat menciduknya. Setelahnya, netizen dunia maya Indonesia pun beramai ramai mencari kediaman dan informasi pribadi dari Salim.
Salim yang terus menerus mendapat serangan dari berbagai pihak pun akhirnya mengalah dan membuat video klarifikasi dan surat permohonan maaf kepada masyarakat di dunia maya atas aksinya.
Aksi yang dilakukan Salim pada dasarnya tidak dapat disalahkan sepenuhnya, bahwa memang nilai luhur ke-timur-an begitu dipegang olehnya. Namun pun begitu, tidak bisa pula kita sebagai bagian dari masyarakat dunia, membenturkan buadaya yang telah lama kita pegang dengan budaya yang mungkin begitu bertolak belakang. Dunia internasional adalah daerah yang luas, memiliki banyak nilai dan norma serta pandangan yang berbeda. Sudah seharusnya kita sebagai bangsa yang dewasa dapat menghargai budaya lain, mengenalkan nilai kita dan mulai saling menghargai. Kita harapkan tidak adalagi aksi hakim sendiri baik oleh IReC IReC lainnya maunpun masyarakat dunia maya terhadap hal yang sebenarnya begitu fundumental.
SALAM SERUPUT!
SALAM KEBEBASAN
Komentar
Posting Komentar